Kembangkan Startup Agri-Tech dan Aqua-Tech, Menkominfo Dorong Pemanfaatan AI

Jakarta – Peluang startup digital untuk mengembangkan sektor pertanian dan perikanan masih terbuka lebar menjadi tulang punggung pengembangan ekonomi kerakyatan. 

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mendorong startup sektor pertanian (agri-tech) dan perikanan (aqua-tech) memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI). 

“Ketika bertemu Chief Rudiantara minggu lalu, saya sampaikan kita perlu pikirkan bagaimana startup bisa memberdayakan agri-tech) dan aqua-tech. Karena kedua sektor inilah yang menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan kita,pilar ekonomi maritim kita,” ungkapnya dalam Konferensi Pers Nexthub Global Summit 2024 di Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (11/09/2024). 

Menteri Budi Arie menyatakan pemanfaatan teknologi AI sudah dilakukan pelaku industri lokal sekor pertanian dan perikanan. Misalnya, sayurbox yang memanfaatkan teknologi AI untuk memprediksi permintaan konsumen, mengoptimalisasi pengelolaan stok produk, dan melakukan otomatisasi rute pengiriman. 

“Di sektor perikanan, startup e-fishery telah mengembangkan AI untuk pengelolaan sistem pemberian makanan atau feeding system, dan monitoring perilaku perikanan secara real-time,” jelasnya.

Menkominfo menekankan agar inovasi tersebut akan menjadi inspirasi untuk terus berkreasi dan mencari terobosan baru di sektor pertanian dan perikanan. 

“Ini tidak hanya rekan-rekan pengembang startup saja yang harus inovatif. Kami di pemerintah juga harus terus adaptif, dan menempatkan diri tidak hanya sebagai regulator, namun juga sebagai fasilitator,” tandasnya. 

Sebagai fasilitator, Kementerian Kominfo telah mengembangkan beberapa program unggulan untuk mendorong pertumbuhan ekosistem startup yang tangguh dan berkelanjutan. 

“Beberapa program tersebut, pertama, Gerakan 1000 Startup Digital yang ditujukan untuk membina startup digital dari perintisan sampai entry level stage. Kedua, Program Startup Studio, yang dirancang untuk memfasilitasi early stage startup agar mencapai product market fit,” jelas Menteri Budi Arie.

Hadapi Tech Winter

Menkominfo mengingatkan arti penting sikap optimis dalam menghadapi fenomena tech-winter atau menurunnya minat dan investasi sektor teknologi yang tengah berlangsung secara global. 

Menurutnya, ketidakpastian ekonomi dan dinamika geo-politik global berpengaruh pada perkembangan ekosistem startup di berbagai belahan dunia. Namun demikian, Menteri Budi Arie mendorong kaum muda Indonesia untuk selalu optimis menghadapi kondisi tersebut.

“Kita tidak boleh pesimis, anak muda Indonesia harus tetap optimis. Di tengah berbagai tantangan itu, masih ada begitu banyak peluang yang nyata terbuka di depan mata. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan artificial Intelligence (AI) dalam pengembangan startup,” tegasnya. 

Menkominfo juga mendorong ekosistem startup dan pengembang teknologi nasional  bersatu padu membangun Sovereign AI atau kedaulatan AI. 

“Indonesia tidak boleh hanya menjadi pengguna dan pasar teknologi saja, tetapi harus menjadi pemain yang diperhitungkan dalam value chain atau rantai pasok sektor digital global,” tandasnya. 

Dalam upaya mewujudkan Sovereign AI, Menteri Budi Arie mendorong upaya kolektif sebagai bangsa. Menurutnya, Indonesia merupakan bangsa yang besar yang memiliki potensi sumberdaya untuk menegakkan kemandirian dalam pengembangan teknologi baru. 

“Kita perlu merujuk dan berpegang pada nilai-nilai dan kepentingan nasional kita,” ajaknya.

Dalam konferensi pers tampak hadir Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Hokky Situngkir, Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Bonifasius Wahyu Pudjianto dan Staf Khusus Menteri Kominfo Sugiharto. (Red)