Tajam.co.id, Demak – 816 batang rokok ilegal tanpa pita cukai berhasil disita dalam operasi pemberantasan Barang Kena Cukai (BKC) ilegal di wilayah Kabupaten Demak. Operasi ini dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Bea Cukai Semarang, Satpol PP Kabupaten Demak, Dinas Kominfo, Bagian Perekonomian Setda, serta Dindagkop UKM, yang secara rutin melakukan pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal di wilayah tersebut.
Operasi dilaksanakan pada Selasa, 14 Oktober 2025, dan berhasil mengamankan seorang penjual berinisial HA (28), warga Kecamatan Wonosalam, yang kedapatan menjual berbagai merek rokok tanpa pita cukai.
Barang Bukti Rokok Ilegal yang Disita:
| No | Merek Rokok | Jumlah Bungkus | Jumlah Batang |
|---|---|---|---|
| 1. | ANKER BLUE | 12 bungkus | 240 batang |
| 2. | ANKER AMERICAN BLEND | 10 bungkus | 200 batang |
| 3. | MANCHESTER ICE CRUSH | 1 bungkus | 20 batang |
| 4. | BALVEER MANGO | 2 bungkus | 32 batang |
| 5. | GUNUNG MERAH | 3 bungkus | 60 batang |
| 6. | AGUNG PRO | 2 bungkus | 40 batang |
| 7. | R ONE | 3 bungkus | 60 batang |
| 8. | BALVEER GRAPE | 3 bungkus | 48 batang |
| 9. | ANKER MANGO | 2 bungkus | 40 batang |
| 10. | ESSS MANGO | 1 bungkus | 20 batang |
| 11. | SAN MARINO | 1 bungkus | 20 batang |
| 12. | YS PRO MILD | 1 bungkus | 20 batang |
| 13. | LUXIO | 1 bungkus | 16 batang |
| Total | – | 42 bungkus | 816 batang |
Penanganan dan Imbauan Pemerintah
Seluruh barang bukti telah diamankan untuk proses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah Kabupaten Demak melalui tim gabungan menyatakan akan terus meningkatkan pengawasan guna memberantas peredaran rokok ilegal di masyarakat.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat tidak membeli atau menjual rokok tanpa pita cukai, karena selain melanggar hukum, praktik ini juga merugikan pendapatan negara dan membahayakan kesehatan konsumen.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan berperan aktif dalam memberantas peredaran rokok ilegal. Jika menemukan dugaan pelanggaran, segera laporkan ke pihak berwenang,” demikian pernyataan dari tim gabungan dalam rilisnya. (red)



















