Tajam.co.id, JakartaAwal tahun 2025 menjadi tantangan besar bagi PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS). Perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi laut ini mencatat penurunan kinerja yang cukup signifikan pada kuartal I 2025.

 

Pendapatan bersih HAIS tercatat sebesar Rp235,36 miliar, terkoreksi 3,29 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp243,38 miliar. Tak hanya itu, laba bersih juga ambruk drastis hingga 42,24 persen, dari sebelumnya Rp29,58 miliar menjadi hanya Rp17,08 miliar.

 

Direktur Keuangan HAIS, Rickie, menyatakan bahwa awal tahun ini penuh tantangan. Kondisi tersebut tak lepas dari tekanan eksternal yang cukup kompleks, salah satunya dipicu oleh cuaca ekstrem di awal tahun.

Curah hujan tinggi dan gangguan cuaca laut menyebabkan keterlambatan pengiriman, sehingga mempengaruhi produktivitas armada secara keseluruhan. Meski diterpa berbagai tantangan, perusahaan tetap menatap tahun 2025 dengan optimisme. Target pertumbuhan pendapatan sebesar 5-10 persen dari tahun lalu tetap dipertahankan.

Rickie menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah mendorong penyesuaian strategi keuangan, mulai dari efisiensi biaya hingga penguatan likuiditas agar kinerja tetap dalam jalur yang terkendali.

Investasi pada armada baru pun terus dilakukan untuk mendukung target yang telah dicanangkan. “Kami melihat adanya ruang untuk penguatan pada sisi efisiensi dan utilisasi armada,” ujar Rickie.

Saat ini, HAIS mengoperasikan 20 set armada barge dan tugboat sebagai ujung tombak distribusi. Penyesuaian strategi operasional dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika cuaca dan fluktuasi permintaan, termasuk pengaturan ulang jadwal pelayaran dan pemetaan rute agar lebih adaptif.

Perusahaan juga terus memperluas diversifikasi komoditas angkut, yang pada kuartal pertama ini mencakup batu bara dan gypsum. Tak hanya itu, empat set armada tambahan direncanakan hadir tahun ini untuk memperkuat performa di kuartal-kuartal selanjutnya.

Sebagai langkah strategis jangka menengah, HAIS juga menggulirkan proyek pengembangan floating loading facility (FLF) melalui anak usaha PT Hasnur Resources Terminal (HRT) yang bekerja sama dengan PT Multi Guna Maritim (MGM) di bawah entitas joint venture PT Hasnur Multi Sinergi.

“HAIS berkomitmen untuk menjaga operasional bisnis yang berkelanjutan seiring dengan semangat ‘More Than Just Shipping’,” tegas Rickie.